Ibrahim, menurut kepercayaan Kristen, menerima wahyu Tuhan untuk menyembelih Ishaq. Sementara dalam pandangan Islam Allah menugaskan perintah itu untuk dilakukan terhadap putranya, Ismail, bocah berumur 13 tahun. Ibrahim bermimpi bahwa ia mendengar suara langsung dari Allah untuk menggorok putranya. Dan Ibrahim pun membawa anaknya ke bukit. Di sekeliling Ibrahim, iblis berdiri dan berkata kepadanya, "Engkau ayah yang keji."

Goenawan Mohamad menyebut Ibrahim tak punya perasaan. Demi perintah Tuhan ia rela membunuh anak semata wayangnya. Menurut Gownawan, seandainya perintah itu diturunkan padanya, dirinya memilih membangkang pada Tuhan daripada memotong leher anaknya. "Belas kasihanku terhadap anak itu lebih mengguncang jiwaku ketimbang perintah dari langit," kata dia.

Lukisan di atas aku gambar ulang dari maha karya Lurent de La Hyre, seniman Perancis yang melukis ini pada 1650. 

Dan berikut adalah screenshot dari aplikasi menggambarku: Sketchbook Pro.


Selain lukisan di atas, aku membuat satu lagi, menggambar ulang karya seniman Italia Caravaggio, juga dengan sosok Ibrahim, namun melalaui Photoshop CS3 di laptop seorang kawan.



0 comments: